SISTEM HIDROPONIK ORGANIK DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH EFFLUENT BIOGAS INDUSTRI TAPIOKA DAN LIMBAH KOLAM LELE

Authors

  • Stefani Silvi Agustin Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • Sugeng Triyono Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • Mareli Telaumbanua Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23960/jtep-l.v6i3.161-170

Abstract

Industri pertanian merupakan salah satu industri yang turut menyumbangkan dampak negatif berupa produksi limbah yang cukup besar.  Limbah industri pertanian terdiri dari limbah cair, padat, gas, maupun kebisingan.  Industri tapioka dan kolam lele termasuk di kalangan industri pertanian yang membuang limbah cair yang belum dimanfaatkan. Limbah cair ini sangat potensial dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi untuk sistem hidroponik, karena limbahnya mengandung bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan limbah cair untuk menanam sayuran organik dalam sistem hidroponik.  Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah cair tapioka dari pabrik tapioka di Pesawaran, limbah cair budidaya ikan dari Laboratorium Lapangan Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Bahan lainnya termasuk benih sayuran dan bahan kimia yang digunakan untuk analisis laboratorium (larutan standar amoniak 1000 ppm, NaOH, KI, dan HgI2). Limbah kolam lele dan limbah tapioka diaplikasikan pada sistem hidroponik DFT. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi pH, EC, TS, TSS, TFS, N-Ammonium, BOD5 dan pertumbuhan tanaman.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah tapioka masing-masing memiliki pH dan EC yang paling tinggi (9,7 dan 2038 S/cm).  Limbah tapioka memiliki TS dan TFS yang tinggi (1672 mg/L dan 1496 mg/L) dan limbah budidaya ikan lele memiliki nilai TSS dan N-Ammonium paling tinggi (372 mg/L dan 10,79 mg/L). Pertumbuhan tanaman terbaik ditemukan pada penerapan limbah kolam lele. Pada sistem limbah kolam lele, tinggi tanaman mencapai 12,92 cm/tanaman, dan biomassa tanaman yang dipanen adalah 10,46 gram/tanaman. Namun, dalam sistem tersebut, sayuran menunjukkan pertumbuhan suboptimal, hal ini menunjukkan bahwa mereka menderita kekurangan gizi.  Dengan demikian, sistem tidak menyuplai cukup nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.

Kata kunci: ammonium; limbah cair; nutrisi; sayuran

References

Augusta, T.S. 2016. Dinamika Perubahan Kualitas Air Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) yang Dipelihara di Kolam Tanah. Jurnal Ilmu Hewan, Tropika Vol. 5, No. 1: 41 – 44.

Cesaria, R.Y., R. Wirosoedarmo, dan B. Suharto.2014. Pengaruh Penggunaan Starter terhadap Kualitas Fermentasi Limbah Cair Tapioka sebagai Alternatif Pupuk Cair. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan 8 – 14.

Effendi, H., B. A. Utomo, dan R. E. Karo-Karo. 2015. Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan Lele (Clarias sp.) dengan Kangkung (Ipomoea aquatica) dan Pakcoy (Brassica rapa chinensis) dalam Sistem Resirkulasi. Jurnal Ecolab Vol. 9, No. 2: 80 – 92.

Hamli, F., M. Lapanjang, I., dan Yusuf, R., 2015. Respon Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Secara Hidroponik Terhadap Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair. Jurnal Agrotekbis 3 (3) : 290-296

Ibrahim, B., A. C. Erungan, dan Irma. 2010. Pemanfaatan Hasil Nitrifikasi Limbah Cair Perikanan Secara Biologis sebagai Pupuk Nitrogen pada Tanaman Bayam (Amaranthus sp.). Jurnal Sumberdaya Perairan Vol. 4, No. 1: 7 – 11.

Prayitno, H.T. 2008. Pemisahan Padatan Tersuspensi Limbah Cair Tapioka dengan Teknologi Membran sebagai Upaya Pemanfaatan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan (Skripsi). Universitas Diponegoro. Semarang.

Rachmawati, D., I. Samidjan, dn H. Setyono. 2015. Manajemen Kualitas media Budidaya Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) dengan Teknik Probiotik pada Kolam Terpal di Desa Vokasi Reksosari, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Jurnal PENA Akuatika Vol. 12, No. 1: 24 – 32.

Telaumbanua, M., Purwantana, B., Sutiarso,L., dan A.F. Falah, M. 2016. Studi Pola Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica rapa var. parachinensis L.) Hidroponik di Dalam Greenhouse Terkontrol. Jurnal AGRITECH Vol. 36, No. 1: 104 – 110.

Triyono, S. 2011. Modul Praktikum Rekayasa Pengolahan Limbah. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 32 hlm.

Wirosoedarmo, R., J. Bambang Rahadi, dan D. Ermayanti. 2001. Pengaruh Sistem Pemberian Air Dan Ketebalan SponTerendam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea) Dengan Metode Aquaculture. Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 2, No. 2: 52 – 57.

Downloads

Published

2018-03-28

Issue

Section

Articles