UJI KINERJA ALAT PEMECAH BENIH KELAPA SAWIT

Authors

  • Prastyo Agung Hanang Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, UniversitasLampung
  • Tamrin Tamrin Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, UniversitasLampung
  • Oktafri Oktafri Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, UniversitasLampung

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja alat pemecah benih kelapa sawit dan mengetahui persentase lepas kernel utuh.  Penelitian ini menggunakan 3 ukuran benih kelapa sawit dengan 3 ulangan untuk setiap perlakuan.  Benih kelapa sawit yang digunakan berukuran kecil, sedang, dan besar.  Dan dengan menggunakan 3 jarak clearance yaitu 10 mm, 12 mm, dan 14 mm.  Penelitian ini menggunakan 6 parameter pengamatan yaitu pecah cangkang < 50%, pecah cangkang > 50%, lepas kernel utuh, pecah kernel, kernel tergores, dan benih lolos.  Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa parameter lepas kernel < 50% untuk ukuran benih kecil yaitu 6%, sedang 5%, dan besar 11%.  Lepas kernel > 50% untuk ukuran benih kecil yaitu 3%, sedang 5%, dan besar 16%.  Lepas kernel utuh untuk ukuran benih kecil yaitu sebesar 65%, sedang 73%, dan besar 63%.  Pecah kerner untuk ukuran benih kecil yaitu 11%, sedang 3%, dan besar 3%.  Kernel tergores untuk ukuran benih kecil yaitu 15%, sedang 11%, dan besar 5%.  Benih lolos untuk ukuran kecil yaitu 0%, sedang 3%, dan besar 1%.  Sedangkan untuk konsumsi bahan bakar pada ukuran benih benih sebesar 210 ml/1000 − 269 ml/1000 biji.

Kata Kunci: Pemecah Benih Sawit; Benih Sawit; Kernel.

References

Anonim. 2004. 10 Persen lahan sawit gunakan benih palsu

http://www.republika.co.id/asp/koran_detail?. Februari 2005.

Anonim. 2006. Profil Komoditi Kelapa Sawit.

http://webmail.regionalinvestment.com/ sipid/ id/ unserfiles/ komoditi/2/ oilpalm_profilsingkat.pdf. [12 Juni 2007].

Anonim. 2007. Kelapa Sawit. http://www.wikimedia.orgKelapa_Sawit.htm [31

Mei 2007].

Asiedu, E. A., dan T. Powell,. Stuchbury. 2000. Cowpea seed coat chemical

analysis in relation to storage seed quality. Afric. Crop Sci. J. 8(3):283-294.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2008. Teknologi Budidaya Kelapa Sawit.

Bandar Lampung.

Chin H. F dan E. H Robert. 1980. Recalsintrant Crop Seeds. Kuala Lumpur: BHD

Publishing.

Direktorat Jenderal Produksi Perkebunan. 2002. Statistik Perkebunan Indonesia

– 2002, Kelapa Sawit (Oil Palm). Direktorat Jenderal Perkebunan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Hanifah U dan Afifah. 2008. Pengaruh Kecepatan Putaran Silinder Pengupas

Kulit Kacang Tanah. Prosiding. Seminar Nasional Teknik Kimia 2008 Universitas Katolik Parahyangan, 28 April 2008.

Khan A. A. 1977. The Physiology and Biochimestry of Seed Dormancy and

Germination. Amsterdam: North Holland Publishing.

Mangoensoekarjo, S dan H. Semangun. 2005. Manajemen Agrobisnis Kelapa

Sawit. Gadjah Madha University Press. Yogyakarta.

Risza, S. 1994. Kelapa Sawit. Kanisius, Yogyakarta.

Rawi D. F. A, P Hariyadi,dan S Budijanto, 2004. Kajian Hidrolisis Enzimatis

Minyak sawit Secara In Situ. Forum Pascasarjana 27:2.

Sadjad, S. 1993. Dari benih kepada benih. Grasindo. Jakarta.

Sastrosayono S. 2006. Budidaya Kelapa Sawit. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Setyamidjaja D. 2006. Kelapa sawit, Teknik Budidaya, Panen dan Pengolahan.

Yogyakarta : kanisius.

Silomba S. D. A. 2006. Pengaruh Lama Perendaman dan Pemanasan Terhadap

Viabilitas Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jaqc) [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Soerodikoesomo, dan Wibisono, 1994, Anatomo dan Fisiologi Tumbuhan,

Depdikbud, Jakarta.

Subronto, A. Manurung dan A. Haris, 1987. Pengaruh faktor iklim terhadap

pertumbuhan dan produksi dari empat persilangan kelapa swait. Bul. Perkebunan, 18 (2): 73 – 82. BPPM, Medan.

Sutopo, L. 2002. Teknologi benih. Edisi Revisi. PT Raja Gafindo Persada.

Jakarta.

Tamrin. 2010. Pengembangan Alat Pengupas Kulit Polong Kacang Tanah Tipe

Piring. Teknologi Pertanian. 11: 170-176.

Tim Penulis PS. 1999. Kelapa Sawit: Usaha Budidaya, Pemanfaatan Hasil, dan

Aspek Pemasaran. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wada S, J.A. Kennedy, and B.M. Reed. 2011. Seed-coat anatomy and

proanthocyanidins contribute to the dormancy of Rubus seed. Scientia Horticulturae 130: 762-768.

Widyawati, N, Tohari, P. Yudono dan I. Soemardi, 2009. Permeabilitas dan

Perkecambahan Benih Aren (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.) J. Agron. Indonesia 37 (2) : 152-158

Zuliasdin,dan Rizka, 2011, Pematangan Dormansi, http://mbozocity.blogspot,com,

diakses minggu tanggal 15 mei 2016.

Downloads

Published

2017-11-14

Issue

Section

Articles