Salibu Rice Cultivation in Tungro Endemis Region

Authors

  • Khaerana Hafid Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • I Nyoman Widiarta Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Achmad Gunawan Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Arif Muazam Badan Riset dan Inovasi Nasional

DOI:

https://doi.org/10.23960/jtep-l.v12i2.338-349

Abstract

Salibu is modified ratoon rice which has advantages in economic and time-saving. Tungro disease is one of probable handicap for salibu to be controlled in their endemic area. Rice virus tungro disease is caused by Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) and Rice Tungro Spherical Virus (RTSV) which are transmitted by leafhopper. The research goals are to know the growth of leafhopper population and the spread of the tungro disease in salibu and conventional rice farming system as well as their effect on yield. The research was conducted in split plot experiment and designed in a randomized block design. The main plot were 1) salibu system and 2) conventional system (non-salibu). The subplots were   varieties 1) TN1 (sensitive variety), 2) Ciherang (commonly used by the farmer), and 3) Inpari 36 (tungro new resistant variety). The results revealed that the tungro attack rate, dry milled grain yield, and 1000 dry grain weight were significantly higher in conventional cultivation than salibu (P < 0.05). The number of leafhopper populations tended to be higher in salibu system than in conventional system. The number of natural  enemies did not show a particular pattern related to green leafhopper's presence. The Shannon Wiener diversity index for natural enemies ranged from low to medium. Regarding to the results, salibu system is not recommended yet in the tungro endemic areas.

 

Keywords:   Salibu, rice tungro virus disease, green leafhopper, natural  enemies

References

Abdulrachman, S., Suhartatik, E., Erdiman, S., Zaini, Z., Jamil, A., Mejaya, M. J., Sasmita, P., Abdulah, B., Suwarno, Y. B., & Dhalimi, A. (2015). Panduan Teknologi Budidaya Padi Salibu. http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/publikasi/panduan-teknis/panduan-teknologi-budidaya-padi-salibu. Diakses pada, 21 Mei 2022.

BPS (Badan Pusat Statistik). (2014). Proyeksi Penduduk. Diakses tanggal 12 Mei 2022 dari http://www. https://bps.go.id/subject/12/kependudukan.html#subjekViewTab3,

Burhanuddin, I., Widiarta, I., & Hasanuddin, A. (2006). Penyempurnaan pengendalian terpadu penyakit tungro dengan strategi menghidari infeksi dan pergiliran varietas tahan. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 6(2), 92–99.

Erdiman. (2012). Teknologi Salibu Meningkatkan Produktivitas Lahan ( 3-6 Ton/Ha/Tahun). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumtera Barat.

Hasanuddin, A. (2008). Perbaikan ketahanan varietas padi terhadap penyakit tungro. Iptek Tanaman Pangan, 3(2), 215-228.

Ika, S. (2013). Kedaulatan Pangan dan Kecukupan Pangan: Negara Wajib mewujudkannya. Rubrik Edukasi Fiskal.

IRRI. (2013). Standard Evaluation System for Rice. International Rice Research Instiitute. http://www.clrri.org/ver2/uploads/SES_5th_edition.pdf

Juanda, B.R. (2016). Potensi peningkatan produksi padi dengan meningkatkan IP (Indek Panen) melalui penerapan teknologi padi salibu. Jurnal Penelitian Agrosamudra, 3(1), 75–81.

Khairia, W. (2009). Dampak Penggunaan Pestisida Terhadap Keanekaragaman Arthropoda Tanah Dan Kadar Residu Pestisida Pada Buah Jeruk (Kasus Petani Hortikultura Di Kabupaten Karo). [Tesis]. Department of Natural Resources Management and Environment, Universitas Sumatera Utara.

Khan, M.M.H. (2013). Abundance and diversity of insect pests and natural enemies in coastal rice habitat. Bangladesh Journal of Entomology, 23(1), 89–104.

Kurnia, K., & Liferdi, L. (2017). Keragaan budidaya padi salibu di Kabupaten Sumedang. Buletin Hasil Kajian, 7(07), 28-32.

Liu, K., Qin, J., Zhang, B., & Zhao, Y. (2012). Physiological traits, yields and nitrogen translocation of ratoon rice in response to different cultivations and planting periods. African Journal of Agricultural Research, 7(16), 2539-2545. https://doi.org/10.5897/AJAR10.416

Muhsin, M., & Widiarta, I. N. (2009). Patosistem, strategi, dan komponen teknologi pengendalian tungro pada tanaman padi. Iptek Tanaman Pangan, 4(2), 202–221.

Muliadi, A., Nasrullah, N., Sumardiyono, Y., & Trisyono, Y. (2011). Pewarisan ketahanan penyakit tungro pada galur padi OBSTG02-28. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 30(2), 121–126.

Ooi, P.A.C. (2015). Common insect pests of rice and their natural biological control: An illustrated guide to the insect pests that feed on rice plants and the organisms that feed on and control those pests. Utar Agriculture Science Journal, 1(1), 49–59.

Praptana, R.H., & Yasin, M. (2008). Epidemiologi dan strategi pengendalian penyakit tungro. Iptek Tanaman Pangan 3(2), 184–204.

Praptana, R.H., & Muliadi, A. (2013). Durabilitas ketahanan varietas padi terhadap penyakit tungro. Iptek Tanaman Pangan, 8(1), 15-21.

Santosa, S. J., & Sulistyo, J. (2007). Peranan Musuh alami Hama Utama Padi Pada Ekosistem Sawah. Jurnal Inovasi Pertanian, 33(1), 1–10.

Sari, P., Syahribulan., Sjam, S., & Santoso, S. (2017). Analisis keragaman jenis serangga herbivora di areal persawahan Kelurahan Tamalanrea Kota Makassar. Bioma : Jurnal Biologi Makassar, 2(1), 36–45.

Sari, A.R.K., Rahmawati, D., & Samrin, S. (2020). Keragaman hama dan musuh alami pada pertanaman padi (Oryza sativa) di Wawotobi, Sulawesi Tenggara. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 4(3), 145-151. https://doi.org/10.21082/jpptp.v4n3.2020.p145-151

Senoaji, W., & Praptana, R.H. (2015). Perkembangan populasi wereng hijau dan predatornya pada beberapa varietas padi. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 19(1), 65–72.

Shepard, B.M., Barrion, A.T., & Litsinger, J.A. (1987). Helpful insects, spiders, and pathogens: friends of the rice farmer. Helpful Insects, Spiders, and Pathogens: Friends of the Rice Farmer.

Sista, C.C., Sarjan, M., & Haryanto, H. (2015). Populasi dan intensitas serangan hama penghisap daun pada pertanaman kentang di dataran tinggi Sembalun Lombok Timur. Jurnal Penelitian Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram, 1–11.

Sudarmawan, M., Rosadi, B., & Triyono, S. (2017). Aplikasi irigasi pada padi gogo (Oryza sativa L.) varietas Inpago 9. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 3(6), 141–150.

Suprihanto, I. (2010). Evaluasi virulensi virus tungro dari beberapa daerah endemi dan uji ketahanan plasma nutfah padi. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 16(1), 33–41.

Susilowati. (2013). Peningkatan produktivitas dan efisiensi usahatani padi sistem ratun di lahan pasang surut. Buletin Inovasi Teknologi Pertanian, 1(1), 12–17.

Umar.S., & Pangaribuan, S. (2017). Evaluasi penggunaan mesin tanam bibit padi (rice transplanter) sistem jajar legowo di lahan pasang surut. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 2(6), 105–114.

Widiarta, I.N. (2005). Wereng hijau (Nephotettix virescens Distant): Dinamika populasi dan strategi pengendaliannya sebagai vektor penyakit tungro. Jurnal Litbang Pertanian, 24(3), 85–92.

Widiarta, I.N., Kusdiaman, D., & Hasanuddin, A. (1999). Dinamika populasi Nephotettix virescens pada dua pola tanam padi sawah. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 5(1), 42–49.

Widiarta, I.N., & Pakki, S. (2015). Variasi virulensi virus tungro bersumber dari inokulum di daerah endemis tungro di Indonesia. J. HPT Tropika, 15(1), 1–9.

Widiarta, I.N., & Suharto, H. (2009). Pengendalian hama dan penyakit tanaman padi secara terpadu. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian-Balitbangtan, 441–442.

Widiarta, I.N., & Yulianto, Y. (1997). Status penyebaran penyakit tungro pada padi di Jawa Barat. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 3(1), 23–31.

Widiarta, N., Kusdiaman, D., & Suprihanto. (2006). Keragaman arthropoda pada padi sawah dengan pengelolaan tanaman terpadu. Jurnal HPT Tropika, 6(2), 61–69.

Downloads

Published

2023-04-07

Issue

Section

Articles