Production of Botanical Seeds and Shallot Boobs with Vernalization and Giberrylin (GA3) Treatment in Highland Areas

Authors

  • Abubakar Idhan Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Elkawakib Syam’un Universitas Hasanuddin
  • Muh. Riyadi Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.23960/jtep-l.v12i1.201-211

Abstract

Vernalization and Gibberellin (GA3) solution can be applied to simultaneously increased shallot production and TSS (True Shallot Seed) in the highlands. The research aimed to obtain shallot varieties that are able to naturally flower more and have high growth and production. This research was carried out in the form of split plot experimental design. The main plots consisted of five shallot varieties selected from the adaptation test, which resulted from planting in the lowlands and highlands, namely the Bima Brebes variety (V1), Manjung variety (V2), Bauji variety (V3), Bangkok Jeneponto variety (V4), Mentes variety (V5). The sub-plots consisted of 4 stratifications of vernalization temperature, namely: room temperature (F1), 4°C (F2), 8°C (F3) and 12°C (F4). The sub-sub-plots consist ed of 4 concentrations of gibberellins GA3 in aquades, namely: 0 ppm (H1), 50 ppm (H2), 75 ppm (H3), and 100 ppm (H4). Each treatment was repeated three times, so as to obtain as many as: 5 x 4 x 4 x 3 = 240 experimental plots. Results showed that shallot varieties have different responses to vernalization and gibberellin GA3 treatment. No stratum of vernalization temperature and certain GA3 concentrations were found that consistently supported certain observational parameters on the growth and production of five shallot varieties. Manjung and Bauji varieties were observed as having great potential to produce more flowers and botanical seeds in highlands.

 

Keywords: Giberrylin, Highlands, Shallot boob, TSS, Vernalization.

References

Abubakar, I., Syam’un, E., Zakaria, Z., & Riyadi, M. (2016). Potential selection of flowering and tuber production in fourteen onion varieties (Allium ascalonicum L.) at lowland and upland. International Journal Of Current Research In Biosciences And Plant Biology, 2(7), 63-67.

Andriyani, B.L. (2020). Partisipasi perempuan tani pada kegiatan usahatani dan penyuluhan tanaman pangan di Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur. Agroteksos, 29(2), 97-104. https://doi.org/10.29303/agroteksos.v29i2.445

Rustan, M.F., Mansur, M.F., & Basrum, B. (2020). Implementasi penyiraman otomatis tanaman bawang merah berbasis mikrokontroller. Journal of Computer and Information System, 1(2), 37-44. https://doi.org/10.31605/jcis.v1i2.613

Djali, M., & Rachmat, R. (2013). Perubahan karakteristik umbi bawang merah (Allium ascalonicum L) akibat proses curing selama penyimpanan. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, 10(1), 48-57.

Firmansyah, M.A. (2018). Pertumbuhan, produksi, dan kualitas bawang merah di tanah pasir kuarsa pedalaman luar musim. Jurnal Agroekoteknologi FP USU, 6(2), 271-278.

Hafids, A., Dwi, N., Wildan, R., Arinda, F.P., Janna, A., & Fauzi, A. (2018). Daya perkecambahan biji trembesi (Samanea saman) yang direndam oleh hormon giberellin. In Prosiding Seminar Nasional IV 2018: Peran Biologi dan Pendidikan Biologi dalam Revolusi Industri 4.0 dan Mendukung Pencapaian Sustainability Development Goals (SDG’s), 137-144.

Indah, I.M. (2016). Keragaan bawang merah (Allium ascalonicum L.) IPB di tiga lokasi. [Undergraduate Theses]. Institut Pertanian Bogor.

Khoyriyah, N., Ekowati, T., & Anwar, S. (2019). Strategi pengembangan umbi mini bawang merah true shallot seed di Kabupaten Grobogan. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 3(2), 278-293. https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2019.003.02.6

Kurniasari, L., Palupi, E.R., Hilman, Y., & Rosliani, R. (2018). Peningkatan produksi benih botani bawang merah (Allium cepa Var. Ascalonicum) di dataran rendah Subang melalui aplikasi BAP dan introduksi Apis cerana. Jurnal Hortikultura, 27(2), 201-208. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v27n2.2017.p201-208

Nurahim, L., & Alfina, R. (2020). Pengoptimalan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) dengan pemanfaatan pupuk kandang ayam. Jurnal Hortuscolere, 1(1), 7-13. https://doi.org/10.32530/jh.v1i01.69

Ohanenye, I.C., Alamar, M.C., Thompson, A.J., & Terry, L.A. (2019). Fructans redistribution prior to sprouting in stored onion boobs is a potential marker for dormancy break. Postharvest Biology and Technology, 149, 221-234. https://doi.org/10.1016/j.postharvbio.2018.12.002

Pangestuti, R., & Sulistyaningsih, E. (2011). Potensi penggunaan true seed shallot (TSS) sebagai sumber benih. Prosiding Semiloka Nasional "Dukungan Agro-Inovasi untuk Pemberdayaan Petani," Kerjasama UNDIP, BPTP Jateng, dan Pemprov Jateng, Semarang 14 Juli 2011, 258-266.

Pratiwi, E.E., Maharijaya, A., & Dinarti, D. (2020). Keragaman genetik bawang merah (Allium cepa Var. Aggregatum) berdasarkan marka morfologi dan molekuler. Jurnal Hortikultura Indonesia, 11(1), 51-60. https://doi.org/10.29244/jhi.11.1.51-60

Prayudi, B., Pangestuti, R., & Kusumasari, C. (2014). Produksi umbi mini bawang merah asal true shallot seed (TSS). In: Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat, IAAR Press, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, Jakarta, 35–44.

Pujiastuti, Y. (2017). Budidaya tanaman bawang merah di desa binaan Pemulutan Ulu. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 5(2), 446-454. https://doi.org/10.37061/jps.v5i2.5681

Putri, Y.D, Nasrah, S., & Nurtiti, S. (2018). Analisis kovariansi rancangan petak terbagi pada rancangan acak kelompok (RAK) dengan data hilang. Jurnal Matematika Statistika & Komputasi, 14(2), 114-120, https://doi.org/10.20956/jmsk.v14i2.3549

Rahayu et al., 2019. The feasibility and farmer perception of true shallot seed technology in Sigi District, Central Sulawesi, Indonesia. Asian Journal of Agriculture, 3(01),16-213. https://doi.org/10.13057/asianjagric/g03103

Rihadi, S.S.A., Soedomo, R.P., Sulandjari, K., & Laksono, R.A. (2021). Studi karakteristik agronomi bawang merah (Allium ascalonicum L.) varietas agrihorti-1 dan mentes dengan bawang daun kultivar lokal Kalimantan (Allium fistulosum L.) di dataran tinggi Jawa Barat. Agrovital : Jurnal Ilmu Pertanian, 6(1), 16-25. http://dx.doi.org/10.35329/agrovital.v6i1.2000

Rizal, R., & Inggi, R. (2020). Perancangan alat pengontrol ketinggian air dan penyiraman tanaman secara otomatis berbasis arduino pada media tanam hidroponik. Simkom, 5(2), 28-34

Rosliani, R., Suwandi, S., & Sumarni, N. (2005). Pengaruh waktu tanam dan zat pengatur tumbuh mepiquat klorida terhadap pembungaan dan pembijian bawang merah (TSS). Jurnal Hortikultura, 15(3), 192-198.

Sahidin, S., Wahyuni, W., Kamaluddin, M., & Suaib, S. (2019). Tanaman obat keluarga (TOGA) dan pemanfaatannya sebagai penunjang kesehatan masyarakat di Desa Sindangkasih. Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan, 4(2), 43-45. http://dx.doi.org/10.33772/pharmauho.v4i2.6276.

Putrasamedja, S., & Suwandi, S. (1996). Bawang Merah Di Indonesia. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bandung. 15 pp.

Setiawan, A. (2011). Uji Lanjut Duncan. https://www.smartstat.info/materi/rancangan-percobaan/perbandingan-rata-rata/uji-lanjut-duncan.html

Suhartono, S., Faizati, A.R., Wijaya, K.T., Fitriana, A.F., Gholidho, A.F., Afina, Z., Hasna, L.F., Gussyanti, L., Santoso, S., Istiqomah, N., & Harsanti, D.W. (2022). Penyuluhan pertanian teknik budidaya bawang merah pada ibu-ibu pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) Desa Kalibeji. Dedikasi: Community Service Reports, 4(1), 39-48. https://doi.org/10.20961/dedikasi.v4i1.55558

Waluyo, N., & Sinaga, R. (2015). Bawang merah yang dirilis oleh Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Iptek Tanaman Sayuran, 005, 1–5.

Wang, Z., Ma, R., Zhao, M., Wang, F., Zang, N., & Si, H. (2020). NO and ABA interaction regulates tuber dormancy and sprouting in potato. Frontiers in Plant Science, 08(April), 00311. https://doi.org/10.3389/fpls.2020.00311

Wibowo, T.R., & Purnamaningsih, S.L. (2018). Pengaruh lama vernalisasi umbi terhadap pembungaan dan hasil biji pada tiga varietas bawang merah (Allium ascalonicum L.), 6(7), 1570–1577.

Widiawati, F. (2014). Perubahan Mutu Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Pada Penyimpanan Suhu Rendah. [Undergraduate Theses]. Institut Pertanian Bogor.

Wiguna, G., Hidayat, I.M., & Azmi, C. (2016). Perbaikan teknologi produksi benih bawang merah melalui pengaturan pemupukan, densitas, dan varietas. Jurnal Hortikultura, 23(2), 137–42. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v23n2.2013.p137-142

Yasin, M., Pramudyani, L., Noor, A., & Qomariah, R. (2020). Keragaan tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada berbagai dosis pupuk KCL di lahan rawa lebak. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 22(3), 275-284. http://dx.doi.org/10.21082/jpptp.v22n3.2019.p291-300

Yoanma, A.D., Haryanto, A., Oktafri, O., & Triyono, S. (2022). Effect of coconut shell biochar application on the effectivity of NPK fertilizer in red onion (Allium ascalonicum L.) cultivation. Jurnal Teknik Pertanian, 11(1), 1-14. http://dx.doi.org/10.23960/jtep-l.v11i1.1-14

Downloads

Published

2023-03-17

Issue

Section

Articles