TEKNIK PENGENDALIAN SERANGGA HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa oratorius) MELALUI PENYEMPROTAN LARUTAN BEUVERIA BASSIANA UNTUK TANAMAN PADI

Authors

  • Mareli Telaumbanua Agricultural Engineering, University of Lampung
  • Ristanti Ristanti Teknik Pertanian Universitas Lampung
  • Elhamida Rezkia Amien Teknik Pertanian Universitas Lampung
  • Agus Haryanto Teknik Pertanian Universitas Lampung
  • Winda Rahmawati Teknik Pertanian, Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23960/jtep-l.v9i4.374-382

Abstract

Serangga hama walang sangit merupakan salah satu faktor kegagalan dalam budidaya tanaman padi. Untuk mencegah peningkatan serangan pada tanaman padi, dibutuhkan instektisida alami yang mampu meningkatkan mortalitas walang sangit. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan mortalitas serangga hama walang sangit melalui pemberian agen hayati larutan Beuveria bassiana pada berbagai taraf konsentrasi. Larutan Beuveria bassiana disempotkan pada walang sangit di dalam sungkup jaring pada rumpun tanaman padi. Dosis yang diberikan antara ekstrak beuveria bassiana dengan air menggunakan perbandingan 2 ml/L, 5 ml/L, 8 ml/L, dan 10 ml/L. Hasil penelitian menunjukkan dosis terbaik untuk pengendalian hama walang sangit pada tanaman  padi adalah 10 ml larutan beuveria bassiana per liter air. Hal ini ditunjukkan dari mortalitas walang sangit tertinggi yaitu 76,92 % selama 12 hari pengamatan. Pada dosis 10ml/L telah menunjukkan perubahan fisik pada serangga hama yang telah mati. Cendawan beuveria bassiana muncul di seluruh jaringan tubuh walang sangit yang telah mati. Pertumbuhan cendawan mulai tampak menyelimuti serangga hama yaitu hari ke 8 menggunakan dosis 8  ml/L air dan 10 ml/L air. Di samping itu, dosis yang menunjukkan mortalitas terendah pada walang sangit adalah 2 ml larutan beuveria bassiana per liter air. Mortalitas walang sangit pada dosis ini adalah 28,57 % selama 12 hari pengamatan.

 

Kata Kunci: agen hayati, larutan beuveria bassiana, pengendalian hama, serangga hama walang sangit, tanaman padi

References

Abdullah, T., Kuswinanti, T., Nurariaty, A., Daud, I, D., Nasruddin, A., Risal, R., Utami, S., and Tuwo, M. 2020. Application of Beauveria bassiana (Bals.) Vuil. (Hypocreales: Cordycipitaceae) in rice seed and its effect on mortality of green leaf hopper, Nephotettix virescens (Distant) (Homoptera: Cicadellidae). IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 486. doi:10.1088/1755-1315/486/1/012150.

Adriyani, R. 2006. Usaha Pengendalian Pencemaran Lingkungan Akibat Penggunaan Pestisida Pertanian. Usaha Pengendalian Pencemaran Lingkungan 3:95–106.

Boucias, D. G. and Pendland, J. C. 1998. Principles of insect pathology. London: Kluwer Academic Publishers. 102p

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran : Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.

Ikawati, B. 2016. Beauveria bassiana as alternative for Mosquito Biological Control. Jurnal Vektor Penyakit 10 (1): 19–24

Intarti, D, Y., Kurniasari, I., Sudjianto, A. 2020. The Effectivity of Biocontrol Agent Beauveria bassiana Against Thrips sp. on Chili Pepper (Capcisum frutescens L.). Agrovigor 13(1):10–15.

Octavia, A., dan Wantini, S. 2017. Perbandingan pertumbuhan cendawan Aspergillus flavus pada media PDA (potato dextrose agar) dan media alternative dari singkong (Manihot esculenta Crantz). Jurnal Analis Kesehatan 6 (1) : 625-631.

Ondioka, S., N. Maniania, G. Nyamasya, and J.N. deritu. 2008. Virulence of the entomopathogenic fungus Beauveria bassiana and Metarhizium anisopliae to sweet potato weevil Cylas formicarius and effects on fecundity and egg viability. Ann of Appl. Biol. 153: 41‒48.

Purwaningsih T., Kristanto B.A., Karno. 2018. Efektifitas aplikasi Beauveria bassiana sebagai upaya pengendalian wereng batang coklat dan walang sangit pada tanaman padi di Desa Campursari Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. J. Agro Complex 2(1):12-18.

Rosmiati, A., Hidayat, C., Firmansyah, E dan Setiati, Y. 2018. Potensi Beauveria bassiana sebagai Agens Hayati Spodoptera litura Fabr. pada Tanaman Kedelai. Jurnal Agrikultura 29 (1): 43-47.

Semangun, H., 1994. Penyakit – Penyakit Tanaman Hortikultura Di Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sodiq, M., and Martiningsia, D. 2009. Pengaruh Beauveria Bassiana Terhadap Mortalitas Semut Rangrang Oecophlia smaragdina (F) (Hymenoptera : Formicidae). J. Entomol 6 (2);53-59.

Tanada, Y., and H.K. Kaya, 1993. Insect Pathology. Academic Press, Inc., New York, NY. p 666.

Tantawizal., Inayati, A., dan Prayogo, Y. 2015. Potensi Cendawan Entomopatogen Beauveria Bassiana (Balsamo) Vuillemin Untuk Mengendalikan Hama Boleng Cylas Formicarius F. Pada Tanaman Ubijalar. Buletin Palawija 29: 46–53.

Telaumbanua, M., Haryanto, A., Wisnu, F, K., Lanya, B., Wiratama, W. 2020. Design of insect trap automatic control system for cacao plants. Procedia Environmental Science, Engineering and Management (Accepted).

Wahyudi, P. 2008. Enkapsulasi propagul jamur entomopatogen Beauveria bassiana menggunakan alginat dan pati jagung sebagai produk mikoinsektisida. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia 6(2):51-56.

Downloads

Published

2020-12-22