POTENSI BIOGAS DARI PROSES REKAYASA AKLIMATISASI BIOREAKTOR AKIBAT PERUBAHAN SUBSTRAT PADA INDUSTRI BIOETHANOL

Authors

  • Julfi Restu Amelia Sahid University
  • Udin Hasanudin
  • Erdi Suroroso

DOI:

https://doi.org/10.23960/jtep-l.v8i3.224-233

Abstract

Produksi etanol (bioetanol) dari bahan baku biomassa merupakan salah satu cara mengurangi polusi lingkungan dan konsumsi terhadap minyak mentah.  Salah satu bahan bakar yang dapat diperbaharui yakni bioethanol yang merupakan produk turunan dari singkong dan tetes tebu dengan menggunakan teknik proses multiple feedstock system. Industri bioethanol tidak hanya memproduksi produk utama berupa etanol, tetapi juga menghasilkan air limbah dalam jumlah besar. Air limbah bioethanol berbahan baku singkong disebut dengan thinslop, sedangkan air limbah bioethanol berbahan baku tetes tebu disebut dengan vinasse. Adanya proses perubahan substrat dari thinslop ke vinasse akan menyebabkan perubahan beban mikroorganisme dalam penguraian bahan organik . Tujuan dari penelitian yakni  untuk mengukur potensi produksi biogas dari proses rekayasa aklimatisasi perubahan substrat. Penelitian menggunakan tiga bioreaktor CSTR dengan kapasitas 50 L. Perlakuan setiap bioreaktor yakni 50% thinslop dan 50% vinasse; 25% thinslop dan 75% Vinasse, dan 100% Vinasse, dengan laju pembebanan berbeda setiap minggu (0,5 g / L hari, 1,0 g / L hari, 1,5 g / L hari, dan 2,0 g / L hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai potensial biogas dari bioreaktor pertama (50% thinslop: 50% vinasse), bioreaktor kedua (25% thinslop: 75% vinasse), dan bioreaktor ketiga (100% vinasse) berturut-turut yakni 39,39 L/hari, 38,97 L/hari 27,23 L/hari. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kandungan gas metana secara berturut-turut dari bioreaktor pertama, bioreaktor kedua, dan bioreaktor ketiga (100% vinasse) sekitar 32,67-52,81%, 40,29-67,29%, 20,46-57,33%.

 

Kata kunci : bioethanol, singkong, tetes tebu, bireaktor, aklimatisasi

References

Ali, S. 2002. Move towards a Zero Liquid Discharge Distillery. 2nd FICCI-TERI Global Conference, New Delhi.

Hasanudin, U., Suroso, E., Risfaheri, dam Misgiyarta. 2007. Optimasi Fermentasi Air Limbah Tapioka Sebagai Sumber Biogas. Laporan Hasil Penelitian. Universitas Lampung.

Ibeto, C. N., Ofuefule, A. U and Agbo, K. E.. 2011. A Global Overview of Biomass Potentials for Bioethanol Production: A Renewable Alternative Fuel. Trends in Applied Sciences Research 6, (5): 410-425.

Kraigher, B., Kosjek, T., Heath, E., Kompare, B., Mandic-Mulec, I., Influence of pharmaceutical residues on the structure of activated sludge bacterial communities in wastewater treatment bioreactors.Water Research, 42, 4578-4588 (2008).

Kuiper, L., Burcu, E., Carlo, H., Willem, H., Sebastian, M. And Klass, K. 2007. Bioethanol from Cassava. Journal or Ecofys Netherlands BV. 38 Halaman.

Maryanti. 2011. Peningkatan Kinerja Reaktor Biogas Dalam pemngolahan Air Limbah Industri Bioetanol Berbahan Baku Singkong. (Thesis) . Universitas Lampung. Lampung. 114 Halaman.

Medco Energi Chemicals. 2007. Process Overview Multi Feedstock Ethanol Plant190 KLPD. 29 Halaman.

Shimadzu Corporation. 2004. GC – 2014 Gas Chromathography Instruction Manual. Shimadzu Corporation Analitical and Measuring Instrument Division. Kyoto. Japan.

Shinagawa Corporation. 2006. Gas Production Instrustion Manual. Sinagawa Corporation. Japan.

Siregar, S.A. 2010. Bioreaktor Anaerobik Tangki Berpengaduk dengan Kapasitas Sebesar 50 L. http://wastewater-indonesia-blogspot.com/2011/04/iogas-021-kg-ch4-kg-cod-removal.html.

Downloads

Published

2019-09-30

Issue

Section

Articles